Verba volant scripta manent

Kata-kata biasanya tidak berbekas sedangkan apa yang ditulis tetap ada.

Ut sementem feceris ita metes

Siapa yang menanam sesuatu dialah yang akan memetik hasilnya. Siapa yang menabur angin dialah yang akan menuai badai.

Adi et alteram partem atau audiatur et altera pars

Bahwa para pihak harus didengar.

Bis de eadem re ne sit acto atau Ne bis in idem

Mengenai perkara yang sama dan sejenis tidak boleh disidangkan untuk yang keduakalinya.

Erare humanum est, turpe in errore perseverare

Membuat kekeliruan itu manusiawi, namun tidaklah baik untuk mempertahankan terus kekeliruan.

Jumat, 31 Oktober 2014

cara mengatasi sakit batuk

lanjutan .........

Meskipun batuk dapat menjadi gejala yang mengganggu, tetapi batuk adalah cara tubuh kita untuk menyembuhkan dirinya. Beberapa pakar akhir-akhir ini menganjurkan tidak menggunakan penahan batuk pada beberapa situasi. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anda sebelum mencoba penahan batuk yang dijual bebas yang mengandung dextromethorphan (Vicks 44, dll).

Jangan mengharapkan atau meminta dokter untuk meresepkan antibiotika untuk infeksi virus seperti influenza atau masuk angin. Antibiotik tidak bekerja terhadap virus. Antibiotik juga tidak mempercepat penyembuhan batuk yang disebabkan alergi.

Hubungi Dokter Anda Jika
Segera ke gawat darurat jika:
ü   Nafas pendek atau sulit bernafas
ü  Pembengkakan di muka dan kerongkongan disertai kesulitan menelan

Segera ke dokter anda jika:
1.       Batuk sangat hebat yang timbul mendadak.
2.       Batuk disertai bunyi nada tinggi pada saat menarik nafas.
3.       Batuk berdarah.
4.       Demam (yang dapat dapat mengindikasikan adanya suatu infeksi bakteri yang memerlukan antibiotika).
5.       Dahak yang kental, berbau busuk, bewarna kuning kehijauan (mengindikasikan adanya suatu infeksi bakteri).
6.       Terpapar dengan seorang penderita TBC.
7.       Penurunan berat badan yang tidak diharapkan atau keringat malam (mengindikasikan terkena TBC).
8.        Batuk lebih dari 10 – 14 hari.

9.       Batuk pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.

tips mengurangi sakit batuk

Penyebab Penyakit Batuk
Definisi penyakit batuk 
Batuk adalah salah satu keluhan yang sering diungkapkan pasien kepada dokter. Batuk sebenarnya adalah suatu cara yang penting bagi tubuh kita untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernafasan kita. Tetapi batuk yang berlebihan dapat berarti bahwa kita mempunyai suatu gangguan atau penyakit.

Batuk ada yang kering, ada pula yang produktif. Batuk produktif adalah batuk yang berdahak. Dahak disebut juga sputum atau reak.

Batuk dapat akut atau kronik.
1.       Batuk akut biasanya timbul mendadak. Seringkali disebabkan oleh masuk angin, influenza, atau infeksi sinus (sinusitis). Batuk akut biasanya hilang setelah 2 sampai 3 minggu.
2.       Batuk kronik biasanya berlangsung lebih dari 2 sampai 3 minggu.

Penyebab Umum
Disamping infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti influenza, penyebab batuk yang paling sering adalah:
1.       Alergi dan asthma
2.       Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.
3.        Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, ephysema
4.       Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip.
5.       Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.
6.       Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan,                  orangnya suka bertahak asam atau pahit.
7.       Merokok
8.       Terpapar asap rokok (perokok pasif)
9.       Terpapar polutan udara
10.   Obat darah tinggi golongan ACE Inhibi

Perawatan Rumah
Beberapa tips untuk mengurangi batuk:
1.  Permen obat batuk atau permen pedas dapat menolong pada batuk yang kering dan menggelitik.         Tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia dibawah 3 tahun karena dapat tersedak menyumbat       jalan nafas.
2. Menghirup uap hangat dapat menolong batuk kering dengan cara meningkatkan kelembaban di           udara.
3. Minum lebih banyak cairan dapat mengencerkan dahak di tenggorokan sehingga mudah                       dibatukkan keluar.

Beberapa obat batuk yang dapat dibeli tanpa resep dokter antara lain yang mengandung:
1. Guaifenesin (Cohistan Expectorant, Probat, Bisolvon Extra, Actifed Expectorant, dll). Yang harus       diingat adalah jika minum obat-obatan yang mengandung Guaifenesin adalah harus minum banyak     air.

2. Dekongestan seperti pseudoephedrine (Actifed, Actifed Expectorant, Disudrin, Clarinase, Rhinos       SR, Triaminic, dll). Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine ini dapat digunakan untuk           menghentikan pilek encer (meler) dan postnasal drip. Tidak boleh digunakan jika ada penyakit           darah tinggi atau untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun kecuali atas resep dokter anda.

semoga bermanfaat............terima kasih..............

pendidikan kimia FMIPA

kimia FMIPA
PENDIDIKAN KIMIA

Bersama dengan Program Studi (Prodi) Kimia, Prodi Pendidikan Kimia berada di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Selain sara perkuliahan lainnya, prodi ini memiliki tujuh ruang laboratorium, yaitu Laboratorium Kimia Dasar, Lab. Bioorganik, Lab. Kimia Fisika, Lab. Kimia Analitik, Lab. Kimia Anorganik, Lab. Komputasi, dan Lab. Micro Teaching yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan multimedia sebagai sarana untuk pengembangan dan pembinaan keterampilan profesional kependidikan calon guru kimia. Instrumen modern di Laboratorium Kimia sebagai sarana peningkatan kompetensi profesional mahasiswa calon guru antara lain Gas Chromatography, Surface Area Analyzer, Atomic Absorption Spectrophotometer, Spectrophotometer Visible, Spectrophotometer UV-Vis, Rotary Vacuum Evaporator, Polarimeter, dan COD reaktor.
Mengapa Memilih Prodi Ini?
Program Studi Pendidikan Kimia S1 merupakan salah satu program studi favorit bagi calon mahasiswa dengan rasio keketatan pendaftar yang diterima : jumlah pendaftar = 1 : 19.
Sertifikat ISO 9001-2008 yang telah diterima merupakan garansi kualitas prodi ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa continuous quality improvement telah menjadi bagian dari semua aktivitas akademik pada masa sekarang dan mendatang.
Prodi ini terakreditasi A (Amat Baik) yang berlaku hingga 2016 berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) Pendidikan Tinggi .
Prodi senantiasa berupaya meningkatkan kualitas layanan dan sarana prasarana dengan meraih dana melalui berbagai Program Hibah Kompetisi tingkat nasional. Program Hibah yang telah diterima oleh Program Studi Pendidikan Kimia antara lain:
1. Program Hibah Kompetisi PGMIPABI 2010- 2013
2. Program Hibah Lesson Study 2009-2011
3. Program Hibah Kompetisi IMHERE B1 2009 – 2011
4. Program Hibah Kemitraan LPTK 2007
5. Program Hibah Kompetisi SP4 2006 – 2008
Reputasi lokal, regional, dan nasional telah ditorehkan oleh mahasiswa selama tiga tahun terakhir, antara lain Mahasiswa Berprestasi Unnes, keikutsertaan mahasiswa dalam lomba debat bahasa Inggris, Olimpiade Nasional MIPA PT, juara I Technopreneurship Pemuda , Pimnas, dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi.
Terdapat beberapa jenis beasiswa seperti Bidikmisi, PPA, BBM, Supersemar, dan lainnya
Untuk membangun jejaring kemitraan dan aksesibilitas bagi pendidikan yang bermutu, telah dilakukan kerja sama dengan mitra dalam negeri seperti pemerintah daerah provinsi/kota/kabupaten, pemerintah pusat, Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten (Pelaksanaan PPL, KKN, Penelitian, Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat), PT negeri/swasta (Semnas Bersama UNDIP, UNS, UNSOED, Forum Komunikasi Joglosemar, Forum Komunikasi Ketua Jurusan Kimia se-Indonesia, Forum Komunikasi LPTK, dll), BUMN/swasta/lembaga lainnya, serta organisasi profesi seperti HKI, ISPI, ICSI. Kemitraan dengan perguruan tinggi atau instansi di luar negeri seperti Pacific Coutries Social and Economic Solidarity Association of Turkey (PASIAD), Ningbo University, Macquaarie University Australia, Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia, Florida State University dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik dosen, PPL antarbangsa, pertukaran dosen dan mahasiswa baik secara personal maupun institusional, serta peningkatan kompetensi dosen di bidang riset dan publikasi karya ilmiah.
Program Studi Pendidikan Kimia memiliki satu jurnal cetak yaitu Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia (JIPK) dan satu e-journal yaitu Chemistry in Education (Chem In Ed) yang terbit dua kali per tahun.
Kompetensi Lulusan
Program studi ini menyiapkan calon pendidik di bidang kimia yang memiliki empat kompetensi utama, yaitu paedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Lulusan juga dipersiapkan mampu menjadi peneliti di bidang pendidikan kimia dan pengelola di lembaga pendidikan. Penguasaan kompetensi tersebut bertujuan agar mereka dapat berperan sebagai pendidik di bidang kimia dan memiliki bekal ilmu yang cukup di bidang kimia untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Selama kuliah, para mahasiswa selain dibekali hardskill, juga softskill melalui kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler.
Alumninya 80% berkecimpung di bidang pendidikan baik sebagai guru atau dosen di berbagai sekolah/PT, instruktur/widyaiswara di lembaga pendidikan dan pelatihan, birokrat ataupun sebagai pengelola lembaga pendidikan. Sebagian yang lain berkarya sebagai praktisi dan analis pada berbagai industri, peneliti di lembaga riset, teknisi di laboratorium, analis, bekerja bidang industri farmasi/industri lain, perbankan, serta wirausahawan.
Deskripsi Perkuliahan
Prodi ini diselenggarakan dengan masa studi 4 (empat) tahun atau (8 semester), namun sebagian mahasiswa mampu menempuh pendidikannya selama 3,5 tahun (7 semester). Kurikulum program studi Pendidikian Kimia S1 memiliki beban studi 144 SKS, meliputi 10 SKS Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), 34 SKS Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), 76 SKS Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), 14 SKS Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) dan, 10 SKS Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Sejak tahun akademik 2012/2013 Program Studi Pendidikan Kimia menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan konservasi dengan menawarkan 16 kompetensi utama, 4 kompetensi pendukung dan 2 kompetensi lainnya. Ketiga jenis kompetensi ini memungkinkan kompetensi sarjana lulusannya tidak terbatas pada aktivitas kependidikan melainkan juga mencakupi aktivitas lain di luar guru dan bidang Kimia.


Kamis, 30 Oktober 2014

dampak globalisasi terhadap pendidikan

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN
dampak globalisasi dari berbagai pengaruh
BAB I
PENDAHULUAN    

A.      Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.

Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.

B.      Rumusan Masalah
       Secara umum, rumusan masalah  pada makalah “Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan” ini          dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut.

1.       Apa dampak dari globalisasi untuk  dunia pendidikan?
2.       Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
3.       Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?

C.      Tujuan
1.      Bagi Penulis
      Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah pengantar           pendidikan. Selain itu, bagi diri kami pribadi makalah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk         menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam lingkup universitas negeri                   malang maupun di civitas akademika yang lain.
2.      Bagi Pembaca
      Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia pendidikan dan           menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi. Para pembaca yang dominan dari kaula                 mahasiswa bisa digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga                 kedepannya tercipta sdm-sdm yang unggul.
3.      Bagi Masyarakat
      Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi sehingga dampak            negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif              terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengaruh  Globalisasi terhadap dunia Pendidikan
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan

Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan dalam poin-poin berikut:
1.       Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
a.       Pengajaran Interaktif Multimedia
    Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia   pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi.
Dalam fenomena balon atau pegas, dapat terlihat bahwa daya itu dapat mengubah bentuk sebuah objek. Dulu, ketika seorang guru berbicara tentang bagaimana daya dapat mengubah bentuk sebuah objek tanpa bantuan multimedia, para siswa mungkin tidak langsung menangkapnya. Sang guru tentu akan menjelaskan dengan contoh-contoh, tetapi mendengar tak seefektif melihat. Levie dan Levie (1975) dalam Arsyad (2005) yang membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus kata, visual dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dengan konsep.

b.      Perubahan Corak Pendidikan
      Mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi desentralistis. Sekolah-sekolah atau satuan pendidikan berhak mengatur kurikulumnya sendiri yang dianggap sesuai dengan karakteristik sekolahnya. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dalam dunia pendidikan, teknologi hasil dari melambungnya globalisasi seperti internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.
Pembelajaran Berorientasikan Kepada Siswa Dulu, kurikulum terutama didasarkan pada tingkat kemajuan sang guru. Tetapi sekarang, kurikulum didasarkan pada tingkat kemajuan siswa. KBK yang dicanangkan pemerintah tahun 2004 merupakan langkah awal pemerintah dalam mengikutsertakan secara aktif siswa terhadap pelajaran di kelas yang kemudian disusul dengan KTSP yang didasarkan pada tingkat satuan pendidikan. Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar-mengajar. Dulu, hanya guru yang memegang otoritas kelas. Berpidato di depan kelas. Sedangkan siswa hanya mendngarkan dan mencatat. Tetapi sekarang siswa berhak mengungkapkan ide-idenya melalui presentasi. Disamping itu, siswa tidak hanya bisa menghafal tetapi juga mampu menemukan konsep-konsep, dan fakta sendiri.

2.        Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
a.        Komersialisasi Pendidikan
        Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah               dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah               tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan           Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan.         Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan             Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa                 mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John                           Micklethwait, 2007:166). .
b.      Bahaya Dunia Maya
      Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat                       memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh       negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan,         dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun                 mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba             banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang           siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia             kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar                     mengajar.
c.       Ketergantungan
       Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan        pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak bersemangat dalam                proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut. 
    
    


B.      Keadaan Buruk Pendidikan di Indonesia
1.       Paradigma Pendidikan Nasional yang Sekular-Materialistik  Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini adalah sistem pendidikan yang sekular-materialstik. Hal ini dapat terlihat antara lain pada UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab VI tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian kesatu (umum) pasal 15 yang berbunyi : Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, kagamaan, dan khusus dari pasal ini tampak jelas adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum. Sistem pendidikan dikotomis semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia yang sholeh yang berkepribadian sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi. Secara kelembagaan,
sekularisasi pendidikan tampak pada pendidikan agama melalui madrasah, institusi agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama; sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejurusan serta perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional. Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek) dilakukan oleh Depdiknas dan dipandang sebagai tidak berhubungan dengan agama. Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan justru kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar salah satu aspek yang perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan seluruh aspek.
Pendidikan yang sekular-materialistik ini memang bisa melahirkan orang yang menguasai sains-teknologi melalui pendidikan umum yang diikutinya. Akan tetapi, pendidikan semacam itu terbukti gagal membentuk kepribadian peserta didik dan penguasaan ilmu agama. Banyak lulusan pendidikan umum yang ‘buta agama’ dan rapuh kepribadiannya. Sebaliknya, mereka yang belajar di lingkungan pendidikan agama memang menguasai ilmu agama dan kepribadiannya pun bagus, tetapi buta dari segi sains dan teknologi. Sehingga, sektor-sektor modern diisi orang-orang awam. Sedang yang mengerti agama membuat dunianya sendiri, karena tidak mampu terjun ke sektor modern.

2.        Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal, itulah kalimat yang sering terlontar di kalangan masyarakat. Mereka menganggap begitu mahalnya biaya untuk mengenyam pendidikan yang bermutu. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi membuat masyarakat miskin memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), dimana di Indonesia dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, komite sekolah yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah komite sekolah terbentuk, segala pungutan disodorkan kepada wali murid sesuai keputusan komite sekolah. Namun dalam penggunaan dana, tidak transparan. Karena komite sekolah adalah orang-orang dekat kepada sekolah.

            Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUUBHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melempar tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas.
            Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sector yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).
            Koordinator LSM Education network foa Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersalialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara kaya dan miskin.
            Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya?. Kewajiban Pemerintahlah untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataan Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk ‘cuci tangan’.
Fandi achmad (Jawa Pos, 2/6/2007) menjelaskan sebagai berikut.
Mencermati konteks pendidikan dalam praktik seperti itu, tujuan pendidikan menjadi bergeser. Awalnya, pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan tidak membeda-bedakan kelas sosial. Pendidikan adalah untuk semua. Namun, pendidikan kemudian menjadi perdagangan bebas (free trade).
Tesis akhirnya, bila sekolah selalu mengadakan drama tahun ajaran masuk sekolah dengan bentuk pendidikan diskriminatif sedemikian itu, pendidikan justru tidak bisa mencerdaskan bangsa. Ia diperalat untuk mengeruk habis uang rakyat demi kepentingan pribadi maupun golongan.

3.       Kualitas SDM yang Rendah
Akibat paradigma pendidikan nasional yang sekular-materialistik, kualitas kepribadian anak didik di Indonesia semakin memprihatinkan. Dari sisi keahlian pun sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara lain. Jika dibandingkan dengan India, sebuah Negara dengan segudang masalah (kemiskinan, kurang gizi, pendidikan yang rendah), ternyata kualitas SDM Indonesia sangat jauh tertinggal. India dapat menghasilkan kualitas SDM yang mencengangkan. Jika Indonesia masih dibayang-bayangi pengusiran dan pemerkosaan tenaga kerja tak terdidik yang dikirim ke luar negeri, banyak orang India mendapat posisi bergengsi di pasar Internasional.
Di samping kualitas SDM yang rendah juga disebabkan di beberapa daerah di Indonesia masih kekurangan guru, dan ini perlu segera diantisipasi. Tabel 1. berikut menjelaskan tentang kekurangan guru, untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMU maupun SMK untuk tahun 2004 dan 2005. Total kita masih membutuhkan sekitar 218.000 guru tambahan, dan ini menjadi tugas utama dari lembaga pendidikan keguruan.
Dalam menghadapi era globalisasi, kita tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan formal yang baik, tetapi juga diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan non formal.

4.       Penyesuaian Pendidikan Indonesia di Era Globalisasi
Dari beberapa takaran dan ukuran dunia pendidikan kita belum siap menghadapi globalisasi. Belum siap tidak berarti bangsa kita akan hanyut begitu saja dalam arus global tersebut. Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dan memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan peran dalam globalisasi khususnya pada konteks regional. Inilah salah satu tantangan dunia pendidikan kita yaitu menghasilkan SDM yang kompetitif dan tangguh. Kedua, dunia pendidikan kita menghadapi banyak kendala dan tantangan. Namun dari uraian di atas, kita optimis bahwa masih ada peluang. Ketiga, alternatif yang ditawarkan di sini adalah penguatan fungsi keluarga dalam pendidikan anak dengan penekanan pada pendidikan informal sebagai bagian dari pendidikan formal anak di sekolah. Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak akan membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mudah melemparkan kesalahan dunia pendidikan nasional kepada otoritas dan sektor-sektor lain dalam masyarakat, karena mendidik itu ternyata tidak mudah dan harus lintas sektoral. Semakin besar kuantitas individu dan keluarga yang menyadari urgensi peranan keluarga ini, kemudian mereka membentuk jaringan yang lebih luas untuk membangun sinergi, maka semakin cepat tumbuhnya kesadaran kompetitif di tengah-tengah bangsa kita sehingga mampu bersaing di atas gelombang globalisasi ini.
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2020 bukan tidak mungkin Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan jaya sebagai pemenang dalam globalisasi.



BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia
1.       Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
a.       Pengajaran Interaktif Multimedia

Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer.
Perubahan Corak Pendidikan, mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan.
2.      Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
a.       Komersialisasi Pendidikan
      Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah               dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah               tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan           Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan.
b.      Bahaya Dunia Maya
      Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat                       memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh       negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan,        dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah      diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak            ditawarkan melalui internet.
Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi di indonesia adalah Mahalnya Biaya Pendidikan, Kualitas SDM yang Rendah dan fasilitas pendidikan ang kurang, itu yang mengakibatkan pendidikan tidak berjalan dengan lancar Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu

    
B.       Saran
Penulis memberikan saran yang ditujukan untuk
1.       Masyarakat
      agar para orang tua memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga                     pendidikan berjalan dengan lancar
2.      Pemerintah
      Pemerintah harus menggarkan danan yang cukup untuk keperluan pendidikan dan menambah             beasiswa bagi guru untuk training


DAFTAR PUSTAKA

    Asri B. 2008.  Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta.
    Faizah, F. 2009.  Dampak Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan, (Online), (http://www.blogger.com/profile/14458280955885383127), diakses 18 Oktober 2011.
    Munir.  2010.  Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Maqdani, Anggota IKPI.
    Surya,  M. 2002.  Dasar-dasar Kependidikan di SD. Pusat penerbitan Universitas Terbuka. Suryabrata, S. 2010. Psikologi Kepribadian.  Jakarta: Rajawali Pers.
    Januar, I. 2006. Globalisasi pendidikan dI indonesia, (Online),                     (www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=mygroup&gid=340151), diakses 18                   Oktober  2011.

    Wardoyo, C. 2007. Urgensi Pendidikan Moral (Online), (http://www.nu.or.i) diakses 18 oktober              2011.

Rabu, 29 Oktober 2014

antrofologi hukum

Materi Antropologi Hukum

Antrofologi hukum dan macam-macam antrofologi

A.      Definisi Antropologi Hukum
       Antropologi berasal dari bahasa Yunani, Antropos yang artinya manusia dan Logos yang artinya        ilmu.

       Ilmu tentang hayati terdiri dari:
1.     Paleo Antropologi, yaitu mempelajari tentang asal usul manusia dan perkembangannya. Metode           yang digunakan dengan penggalian fosil-fosil. Bagian yang dipelajari adalah organ-organ dalam         tubuh.
2.      Antropologi Fisik, yaitu mempelajari bentuk-bentuk manusia, baik bagian dalam maupun bagian         luar tubuh. Tujuannya mempelajari corak ragam manusia.
      Pembagian Antropologi
      Antropologi mempelajari perkembangan kehidupan manusia dan budayanya, dengan cabang-             cabang ilmu, diantaranya; ilmu PraSejarah untuk mempelajari kehidupan asal usul manusia, dan         untuk mengetahui ragam bahasa manusia maka harus mempelajari Etnolinguistik, sedangkan ilmu       yang mempelajari cara manusia berbangsa dan berbudaya disebut Etnologi.

      Antropologi adalah studi ilmu yang mempelajari tentang manusia dari Aspek Budaya, Perilaku,           Nilai, Keanekaragaman, dan lainnya.
      Antropologi terbagi dalam:
1.       Antropologi Ekonomi,
2.       Antropologi Politik,
3.       Antropologi Pendidikan,
4.       dan Antropologi Hukum.

Antropologi Hukum merupakan ilmu yg mempelajari manusia dengan kebudayaan, khususnya di bidang Hukum, atau ilmu tentang Manusia dalam kaitannya dengan Kaidah-kaidah sosial yang bersifat Hukum.

itulah sidikit gambaran umum tentang filsafat hukum, semoga bermanfaat bagi Anda .Terima Kasih 

Nama-nama menteri kabinet Jokowi-Jk

        Berikut nama-nama menteri dalam kabinet Jokowi-JK:
1.       Menteri Sekretaris Negara: Prof. Dr. Pratikno (Rektor UGM)
2.       Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago (Ahli kebijakan publik dan anggaran)
3.       Menteri Kemaritiman: Indroyono Soesilo (Praktisi)
4.        Menko Politik Hukum dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto (Mantan KSAL)
5.       Menko Perekonomian: Sofyan Djalil (ahli ekonomi)
6.       Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani (PDIP)
7.       Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan (Dirut PT KAI)
8.       Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti (Wirausahawati)
9.        Menteri Pariwisata: Arief Yahya (Profesional)
10.   Menteri ESDM: Sudirman Said
11.   Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo (PDI Perjuangan)
12.    Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi (Dubes RI di Belanda)
13.   Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu (mantan KSAD)
14.    Menteri Hukum dan Ham: Yasonna H.Laoly (PDI Perjuangan)
15.    Menkominfo: Rudi Antara (profesional)
16.   Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi   (Nasdem)
17.   Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro (ekonom)
18.    Menteri BUMN Rini M.Soemarno (mantan Ketua Tim Transisi/mantan menteri perindustrian)
19.   Menteri Koperasi dan UMKM: Puspayoga
20.    Menteri Perindustrian: Saleh Husin (Hanura)
21.   Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel (profesional)
22.   Menteri Pertanian: Amran Sulaiman (praktisi)
23.    Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri (politisi)
24.    Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono (birokrat)
25.    Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya (Nasdem)
26.   Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Musyidan Baldan (Nasdem)
27.    Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin (PPP)
28.   Menterni Kesehatan: Nila F Moeloek (profesional)
29.    Menteri Sosial: Khofifah Indra Parawansa (tokoh Muslimah NU)
30.    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan anak: Yohanan Yambise
31.   Menteri Budaya Dikdasmen: Anies Baswedan (mantan Tim Transisi)
32.   Menristek dan Dikti: M.Nasir (Rektor Undip)
33.   Menpora: Imam Nahrawi (politisi)

34.   Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar (PKB)

teknologi masa depan

Teknologi akan terus dibangun, dikembangkan, serta berinovasi, untuk menemukan teknologi yang baru dan bisa dimanfaatkan untuk saat ini dan dikembangkan terus menerus dan lebih maju dari sekarang. Meski masa depan teknologi tidak ada yang tahu namun masa depan teknologi bisa diprediksi, teknologi mana yang akan berkembang pesat dimasa yang akan datang. Dan InfoTech akan berbagi informasi 10 teknologi saat ini yang bersinar dimasa yang akan datang.

Apa saja 10 Teknologi Saat Ini Yang Akan Bersinar Di Masa Depan seperti dilansir dari Sitepronews, ada sepuluh teknologi saat ini yang sedang dibangun dan akan menjadi pilihan teknologi masa depan.

1.      3D Printer atau Printer 3D
Printer 3D memang sudah ada dan dikembangkan sebagai alat cetak gambar 3 dimensi. Teknologi Printer terbaru dalam bentuk 3 dimensi ini juga dikenal sebagai prototipe cepat atau stereolithography dimana sebuah objek 3 dimensi dibuat dengan meletakkan lapisan berturut-turut beberapa bahan. Teknologi 3D printer ini akan menjadi alat cetak yang booming dimasa yang akan datang.

2.      Mobil Semiautonomous (Mobil Nyetir Sendiri Dengan Sedikit Bantuan Manusia)
Teknologi ini sudah dikembangkan perusahaan teknologi, seperti Google sudah pernah mencoba menjalankan semiautonomous car ini, selain semiautonomous car ada juga teknologi autonomous car dimana sebuah mobil dijalankan tanpa pengemudi atau driverless car. Teknologi ini akan bersinar di tahun-tahun mendatang, karena inilah teknologi futuristik untuk mengendarai mobil.

3.      Teknologi augmented-reality (Teknologi Realitas Tertambah)
Teknologi Realitas Tertambah atau teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Dan teknologi ini akan menjadi pilihan teknologi dimasa yang akan datang dimana teknologi argumented reality ini akan diaplikasikan di aplikasi smartphone.

4.      Internet Serat Optik (Fiber-optic Internet)
Mungkin teknologi internet masih ada yang menggunakan internet dengan dial up, sistem konek ke internet yang sangat lambat. Namun dengan teknologi serat optik koneksi dan kecepatan internet akan sangat cepat. Teknologi serat optik menjadi teknologi yang akan bersinar dimasa yang akan datang.

5.      Blue-Ray CD
Teknologi ini blue-ray sudah mulai dikembangkan dan mulai meninggalkan DVD. Blue Ray CD mampu menampung data video 50GB dan mampu menyimpan film, dengan kualitas resolusi tinggi. Blue-ray teknologi dikembangkan untuk beberapa kumpulan film yang bisa Anda tonton di rumah dengan alat pemutar bernama BD-Room. Ini menjadi solusi teknologi masa depan diman DVD tidak bisa menampung data video dengan durasi lama.

6.      Biometrics Identifiers (Pengidentifikasi Biometrik)
Dalam dunia teknologi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia dalam autentifikasi. Pengidentifikasi biometrik sangat khas, karakteristik yang terukur digunakan untuk mengidentifikasi individu. Dua kategori pengidentifikasi biometrik meliputi karakteristik fisiologis dan perilaku. Karakteristik fisiologis berhubungan dengan bentuk tubuh, dan termasuk tetapi tidak terbatas pada: sidik jari, pengenalan wajah, DNA, telapak tangan, geometri tangan, pengenalan iris dan bau/aroma. Karakteristik perilaku terkait dengan perilaku seseorang, termasuk namun tidak terbatas pada:Ritme mengetik, kiprah, dan suara. Dan Teknologi ini sudah mulai dikembangkan untuk keamanan dan privacy yang dibuat di smartphone iPhone dengan sidik jari untuk membuka iphone yang layarnya terkunci begitu juga laptop. Dimasa yang akan datang teknologi ini bisa jadi akan menjadi issue hangat dalam perbincangan teknologi.

7.      Oled TV
Teknologi OLED sudah dikembangkan oleh Samsung dan LG pada produk TV OLED, OLED adalah Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau diode cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm. Teknologi OLED akan semakin dikembangkan dimasa yang akan datang khusus untuk aplikasi layar dan ketipisan layar.

8.      Internet Nirkabel 4G
Kemajuan teknologi internet khususnya Nirkabel, akan memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada manusia dari sisi teknologi internet, dimana dengan nirkabel 4G kecepatan akses internet memberikan kemudahan dan kecepatan manusia dalam berkerja. Dari teknologi 2G, 3G, 3,5G, 3,75G dan sekarang 4G tentu aka lebih cepat untuk akses nirkabel.

9.      Perintah Suara
Jangan heran dengan perintah suara suatu gadget sudah seperti robot dan mengikuti perintah seperti apa yang diperintahkan melalui suara, teknologi ini sudah di terapkan di Moto G Google, Google Glass, Samsung, dan Apel siri. Semakin berkembang zaman maka teknologi ini pun nanti akan semakin menjadi issue utama dalam pembahasan teknologi.

10.  Smartphone
Teknologi smartphone sudah mulai mendunia, dimana para produsen smartphone pun mulai saling bersaing ketat untuk merebut pasar, berbagai sistem operasi smartphone tawarkan seperti Android, IOS, Windows Phone dan BlackBerry dan akan semakin banyak lagi OS untuk smartphone bermunculan, seperti uBuntu OS, Firefox dan lain-lain.
 Teknologi-teknologi ini sudah mulai dibangun dan dikembangkan untuk saat ini dan dimasa depan teknologi ini akan menjadi bersinar seiring dengan kebutuhan akan teknologi dan banyaknya pengguna teknologi ini.

Senin, 27 Oktober 2014

KEADILAN DALAM ISLAM

KONSEP KEADILAN DALAM AL-QURAN
(sebuah telaah al-adaabi wal ijtimaa`I)

Allah berfirman dalam Al-quran: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pengajaran".( QS An-Nahl{16}: 90)
Dalam kitab suci Al-Quran digunakan beberapa terminologo/istilah yang digunakan untuk mengungkapkan makna keadilan. Lafad-lafad tersebut jumlahnya banyak
dan berulang-ulang. Diantaranya lafad "al-adl" dalam Al-quran dalam berbagai bentuk terulang sebanyak 35 kali. Lafad "al-qisth" terulang sebanyak 24 kali. Lafad "al-wajnu" terulang sebanyak 23 kali. Dan lafad "al-wasth" sebanyak 5 kali (Muhamad Fu`ad Abdul Bagi dalam Mu`jam Mupathos Lialfaadhil Qur`an).
A.      Dr. Hamzah Yakub membagi keadilan-keadilan menjadi dua bagian.
Adil yang berhubungan dengan perseorangan dan adil yang berhubungan dengan kemasyarakatan.
1.        Adil perseorangan adalah tindakan memihak kepada yang mempunyai hak, bila seseorang mengambil haknya tanpa melewati batas, atau memberikan hak orang lain tanpa menguranginya itulah yang dinamakan tidak adil.
2.        Adil dalam segi kemasyarakatan dan pemerintahan misalnya tindakan hakim yang menghukum orang-orang jahat atau orang-orang yang bersengketa sepanjang neraca keadilan. Jika hakim menegakan neraca keadilanya dengan lurus dikatakanlah dia hakim yang adil dan jika dia berat sebelah maka dipandanglah dia zalim. Pemerintah dipandang adil jika dia mengusahakan kemakmuran rakyat secara merata, baik di kota-kota maupun di desa-desa.

Allah berfirman dalam Al-Quran: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap satu kaum, mendorong untuk kamu berbuat tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Maidah [5] : 8)
Keadilan adalah ketetapan Allah bagi kosmos atau alam raya ciptaan-Nya, karena menurut ajaran Islam keadilan adalah prinsip yang merupakan hukum seluruh hajat raya. Oleh karenanya melanggar keadilan adalah melanggar hukum kosmos dan dosa ketidak adilan akan mempunyai dampak kehancuran tatanan masyarakat manusia. (Nurcholish Majid).
Sebagai gambaran dari keadilan Rasululah Saw memberi contoh kepada kita, kalau beliau ingin pergi jauh beliau undi antara isteri-isterinya. Siapa yang kena undian maka itulah yang dibawanya. Sebagai kepala negara dan hakim, beliau selalu menerapakan keadilan dengan betul, hingga beliau pernah menyatakan: "Jika sekiranya Fatimah binti Muhamad mencuri, niscaya aku potong tangannya". (HR. Bukhori).

B. Ada beberapa faktor yang menunjang keadilan, diantaranya:
a. Tentang di dalam mengambil keputusan. Tidak berat sebelah dalam tindakan karena pengaruh hawa nafsu, angkara murka ataupun karena kecintaan kepada seseorang. Rasululah saw dalam salah satu sabdanya mengingatkan agar janganlah seorang hakim memutuskan perkara dalam keadaan marah. Emosi yang tidak stabil biasanya seseorang tidak adil dalam putusan.
b. Memperluas pandangan dan melihat persoalannya secara obyektif.
    Mengumpulkan data dan fakta, sehingga dalam keputusan seadil mungkin.

Jika adil adalah sifat dan sikap Fadlilah (utama) maka sebagai kebalikannya adalah sikap zalim. Zalim berarti menganiaya, tidak adil dalam memutuskan perkara, berarti berat sebelah dalam tindakan, mengambil hak orang lain lebih dari batasnya atau memberikan hak orang lain kurang dari semestinya.
Sikap zalim itu diancam Allah dalan firmannya: "Tidakkah bagi orang zalim itu sahabat karib atau pembela yang dapat ditakuti". (Al-mu`min : 18).
Dalam ayat lain Allah berfirman lagi : "Dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun".(Ali Imran[3] : 192).
C. Dalam hal ini, ahli-ahli akhlak mengemukakan hal-hal yang mendorong seseorang berlaku zalim:
1. Cinta dan benci. Barang siapa yang mencintai seseorang, biasanya ia berlaku berat sebelah kepadanya. Misalnya orang tua yang karena cinta kepada anak-anaknya, maka sekalipun anaknya salah, anak itu dibelanya. Demikian pula kebencian kepada seseorang, menimbulkan satu sikap yang tidak lagi melihat kebaikan orang itu, tetapi hanya menonjolkan kesalahannya.
2. Kepentingan diri sendiri. Karena perasaan egois dan individualis, maka
keuntungan pribadi yang terbayang menyebabkan seseorang berat sebelah, curang dan culas.
3.       Pengaruh luar. Adanya pandangan yang menyenangkan, keindahan pakaian, kewibawaan, kepasihan pembicaraan dan sebagainya dapat mempengaruhi seseorang berat sebelah dalam tindakannya. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat menyilaukan perasaan sehingga langkahnya tidak obyektif.
Oleh karena itulah, bisa disimpulkan bahwa keadilan dan kezaliman bisa muncul karena adanya beberapa faktor, diantaranya:
a. Kondisi orang tersebut pada saat itu
b. Luas dan sempitnya pengetahuan yang dimiliki
c. Latar belakan cinta dan benci
d. Terdorong oleh kepentingan sendiri atau golongan
e. Adanya pengaruh dari luar (extern)