lanjutan,...
Penyelesaian Masalah Sosial
Keberadaan masalah sosial di
tengah kehidupan masyarakat dapat diketahui dengan melakukan beberapa proses
dan tahapan analitis. Tahapan analitis ini dilakukan dengan melakukan
diagnosis. Adapun proses pendiagnosisan masalah sosial ini dapat dilakukan
dengan menggunakan dua pendekatan, yakni person blame approach dan system blame
approach.
Person blame approach adalah
pendekatan untuk memahami masalah sosial yang berada pada level individu.
Artinya, yang menjadi unit analisis utamanya adalah si individu itu. Dari
proses analisis ini dapat diketahui penyebab terjadinya masalah sosial pada
level individu. Biasanya, penyebab masalah sosial di level ini berupa kondisi
fisik maupun psikis dari tiap-tiap individu.
Sementara itu, pendekatan kedua,
yakni system blame approach, merupakan sebuah pendekatan yang menjadikan sebuah
sistem yang digunakan dalam masyarakat sebagai unit analisis utamanya. Dari dua
pendekatan tadi dapat disimpulkan bahwa masalah sosial ini bisa muncul karena
adanya “kesalahan” individu dan “kesalahan” sistem dalam sebuah masyarakat.
Upaya Pemecahan Masalah Sosial
Masalah sosial sebagai sebuah
kondisi atau keadaan suatu masyarakat yang dapat mengganggu perwujudan
kesejahteraan sosial tentu membutuhkan suatu penanganan , perbaikan, dan
perubahan. Nah upaya penanganan masalah sosial ini harus dilakukan dengan
melibatkan pemerintah dan masyarakat itu sendiri agar hasilnya maksimal.
Upaya pemecahan masalah sosial
ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, negara membuat suatu kebijakan
sosial yang benar-benar akurat yang didasarkan pada data dan informasi terkini.
Kedua, masalah sosial ini dapat dipecahkan dengan melakukan tindakan bersama
oleh masyarakat sehingga tercipta sebuah kondisi masyarakat yang lebih ideal.
Sebagaimana teori yang
diungkapkan oleh Kotler, bahwa manusia dapat dengan mudah melakukan perbaikan
terhadap kondisi kehidupan sosialnya asalkan mau dan mampu mengorganisir segala
tindakan secara kolektif.
Kemiskinan Menjadi Masalah Global
Salah satu masalah sosial yang
paling pelik adalah kemiskinan/poverty. Kemiskinan dan kebodohan menjadi batu
sandung program pembangunan bangsa.
Berawal dari keterpurukan ekonomi sebagian masyarakat, secara langsung
ada keterkaitan dengan berbagai masalah sosial lainnya. Seperti kejahatan, portitusi, penjualan anak
dan lain sebagainya.
Kemiskinan bukan lagi masalah daerah,
melainkan sudah menjadi problem dunia.
Oleh karena itu PBB giat merancang program pengentasan kemiskinan
global. Program ini dimasukan dalam salah satu butir agenda program MDG’s
kepanjangan dari Millenium Development Goals yang artinya tujuan
pembangunan millenium. MDGs merupakan program jangka panjang minimal pada tahun
2015 masalah-masalah sosial diberbagai negara ketiga.
Serangkaian Aaksi Pengentasan
Kemiskinan Global
Masalah kemiskinan memang menjadi
pekerjaan rumah pemerintah, termasuk Indonesia, yang tingkat kemiskinan hampir
setengahnya dari total jumlah penduduknya. Guna menaikan taraf hidup masyarakat
miskin di Indonesia, ada serangkaian program yang ditawarkan oleh pemerintah
dibantu dengan lembaga swadaya masyarakat. Berikut ini merupakan program pengentasan
kemiskinan.
1.
Bantuan kesehatan
Mahalnya biaya
pengobatan merupakan salah satu kendala bagi masyarakat kurang mampu. Pemerintah menganggarkan ABPN untuk
alokasi kesehatan bagi masyarkat miskin, jadi mereka bisa berobat gratis ke
rumah sakit negeri maupun puskesmas. Jadi caranya masyarakat kurang mampu
didata satu persatu, kemudian diberi kartu tanda pengobatan gratis rawat inap
maupun rawat jalan pada rumah sakit negeri yang ditunjuk. Diselenggarakan
program pengobatan gratis berarti ikut meringankan beban masyarakat
miskin.
2.
Bantuan Pangan
Bantuan pangan
bagi masyarakat miskin desa maupun kota adalah bagian dari aksi membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan tak mampu. Caranya adalah
pemerintah memberikan subsidi beras murah, selain itu juga sembilan bahan pokok
lainnya. Yang menyelenggarakan pemberian bantuan beras murah adalah Bulog yang
disalurkan melalui desa-desa maupun kelurahan.
3.
Pelatihan ketrampilan.
Selain
memberikan bantuan pangan maupun kesehatan, program yang tak kalah pentingnya
adalah pelatihan life skill kepada masyarakat kurang mampu. Diharapkan setelah
mereka menguasai ilmu ketrampilan, bisa mandiri mencari uang sendiri dengan
bekal ilmu yang telah dikuasainya.
Bentuk pelatihannya adalah otomotif, ternak, garment, elektronik,
pertukangan dan lain sebagainya.
4.
Pemberian modal usaha
Pemberian modal
usaha bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah merupakan usaha yang cukup
bijak untuk mendorong mereka berwirausaha. Pemerintah harus mendorong mereka
untuk berniaga, dengan cara pelatihan dasar bagaimana cara berbisnis, mengelola
modal dan lain sebagainya. Modal usaha untuk UKM biasanya bunganya lebih
ringan, tanpa agunan dan pembayaran kreditnya bisa diatur.
5.
Pendidikan gratis
Kebodohan
merupakan pangkal dari kemiskinan. Oleh karena itu pendidikan merupakan kunci utama memotong
rantai kemiskinan di mana saja termasuk di Indonesia yang tingkat kemiskinannya
tinggi. Pendidikan merupakan hak bagi masyarakat Indonesia. Sedangkan
Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan gratis, minimal pendidikan
murah. Terutama pada anak-anak, harus mengenyam pendidikan dasar dari SD sampai
SMA.
Berbagai Masalah Sosial yang
Dihadapi Indonesia
Indonesia saat ini termasuk salah
satu negara yang masih dalam taraf perkembangan atau disebut dengan negara
berkembang. Tidak jauh berbeda dengan negara berkembang lain di dunia,
Indonesia juga sering menghadapi berbagai macam masalah yang kadangkala bisa
menghambat kemajuan. Salah satu yang paling kentara dan menjadi problem yang
serius adalah masalah sosial.
Masalah yang kadangkala juga
punya hubungan dengan budaya suatu daerah ini memang menjadi semacam virus atau
penyakit yang sering kambuh, misalnya pada ada suatu masalah sosial yang sudah
bisa terselesaikan.
Namun pada sisi yang lain efek
dari masalah ini masih ada dan harus ditanggung oleh masyarakat. Dan setelah
efek ini sudah bisa diminimalkan muncul permasalahan serupa di daerah lain yang
cara penanganannya kadangkala memerlukan teknik yang berbeda sesuai dengan
budaya yang ada di daerah tersebut.
Kemudian contoh yang lain lagi
adalah masyarakat menganggap ada suatu masalah sosial di suatu daerah. Namun
masyarakat di daerah terebut menganggap bila yang terjadi di daerahnya bukan
merupakan suatu masalah karena telah menjadi bagian dari budaya mereka.
Padahal secara kasat mata apa
yang dinamakan budaya ini bisa menimbulkan kerugian bagi pihak lain dan
menghambat suatu program yang sedang dijalankan. Hal inilah yang sering terjadi
di negara negara berkembang termasuk negara kita Indonesia.
Inilah beberapa masalah sosial
yang terjadi di tanah air.
Masalah Sosial Indonesia -
Kemiskinan
Meski saat ini angka pertumbuhan
ekonomi bangsa kita terus menunjukan grafik kenaikan namun pada kenyataannya
masih banyak masyarakat di sekitar kita yang hidupnya masih berada di bawah
standar yang layak. Ini menjadi masalah sosial yang bisa kita temukan dengan
mudah baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.
Seseorang disebut miskin apabila
ia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar ini dijabarkan menjadi
sandang, papan, pangan, kesehatan, dan pendidikan (walaupun di negara maju
kesehatan dan pendidikan umumnya ditanggung negara).
Menurut ilmu sosiologi, ada
beberapa hal yang menyebabkan kemiskinan:
1.
Pilihan untuk menjadi (atau tetap) miskin, yang
tercermin dari pola pikir, pilihan hidup, dan perilaku individu; misalnya
berperilaku malas dan tidak mau berusaha.
2.
Sulitnya akses untuk mendapat pendidikan yang
layak dan pekerjaan.
3.
Perasaan terbiasa dengan kemiskinan (karena
hidup di lingkungan miskin) sehingga menganggap kemiskinan sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari.
4.
Kemiskinan sebagai akibat dari permasalahan
struktural, yaitu orang-orang miskin terjebak dalam kemiskinannya sebagai
korban permasalahan struktur sosial.
Walaupun kini pemerintah
mengklaim bahwa angka kemiskinan berhasil ditekan, beberapa pihak tetap skeptis
karena belum ada program yang tepat dan efektif untuk mengentaskan kemiskinan
di Indonesia. Beberapa usaha pemerintah mengentaskan masalah sosial ini adalah
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri, berbagai
pelatihan kerja cuma-cuma, hingga BLT atau Bantuan Langsung Tunai.
Akan tetapi rupanya itu semua
belum cukup. Kemiskinan di negeri ini bukan sebuah permasalahan solitaire yang
ada dengan sendirinya. Kemiskinan adalah sebuah efek domino dari sulitnya
mendapat pendidikan layak yang berujung pada sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Pembangunan di daerah-daerah juga
menjadi akar permasalahan kemiskinan. Pembangunan yang tidak jelas dan tidak merata
(karena banyaknya dana yang dikorupsi) menyebabkan masyarakat mengadu nasib di
ibu kota. Kebanyakan dari mereka hanya tidak berhasil dan hidup terlunta-lunta
di tengah kerasnya kehidupan Jakarta.
Masalah Sosial Indonesia -
Pendidikan
Masalah pendidikan di Indonesia
adalah cerita lama. Mulai dari bangunan roboh sampai anak-anak putus sekolah
adalah masalah yang mendarah daging sejak dahulu. Inilah sekelumit masalah
pendidikan yang ada di Indonesia:
1.
Sulitnya akses pendidikan (di daerah-daerah)
2.
Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai
3.
Kurangnya kualitas guru
4.
Kesejahteraan guru yang sangat minim
5.
Tidak relevannya kurikulum pendidikan dengan
kebutuhan hidup (sebagian besar pelajaran di sekolah fokus pada teori di dalam
kelas, bukannya percobaan dan pengalaman langsung)
6.
Mahalnya biaya pendidikan
7.
Tidak adanya kesadaran orang tua di
daerah-daerah untuk menyekolahkan anaknya
Memang, beberapa sekolah di
perkotaan sudah relatif maju dan memadai. Akan tetapi cobalah Anda pikirkan,
apakah presentasi anak yang sekolah di sekolah eksklusif serba memadai setara
dengan anak yang harus berjalan kaki berjam-jam untuk menuju sekolahnya yang
reyot?
Pembangunan yang terlalu terpusat
di perkotaan dan tidak merata ke daerah-daerah di Indonesia menyebabkan
terjadinya permasalahan pendidikan. Adapun masyarakat miskin perkotaan tetap
harus menahan keinginannya untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang
bermutu.
Kabar baiknya, pemerintah sedang
berusaha untuk meluruskan benang kusut masalah sosial ini. Berbagai program
dijalankan dengan tujuan memperbaiki pendidikan Indonesia, seperti program Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana
sekolah, program Indonesia Mengajar untuk memenuhi kebutuhan guru di pelosok,
program Sertifikasi Akta IV bagi pengajar untuk meningkatkan kualitas tenaga
pendidik, program sekolah gratis untuk membantu mereka yang tidak mampu
membayar biaya pendidikan, berbagai program beasiswa, dan sebagainya.
Permasalahan pendidikan juga mencakup
tidak memadainya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Terbatasnya jumlah
Sekolah Luar Biasa (SLB) cukup menyulitkan bagi para orang tua dengan anak
berkebutuhan khusus. Namun di daerah-daerah, banyak juga orang tua yang
berpikir bahwa anaknya yang ‘berbeda’ tidak perlu disekolahkan. Ini juga
sepatutnya menjadi fokus pemerintah.
Masalah Sosial di Indonesia -
Pengangguran
Pengangguran terkait dengan tidak
seimbangnya jumlah pencari kerja dan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Orang
yang disebut pengangguran adalah mereka yang tidak memiliki sumber penghasilan
sama sekali dan tengah mencari kerja. Tingkat pengangguran di Indonesia konon
menurun sebanyak 6%, dari 8,12 juta orang menjadi 7,61 juta orang.
Ada beberapa jenis pengangguran,
yaitu:
1.
Pengangguran terbuka; yaitu mereka yang secara
terang-terangan baru kehilangan pekerjaannya dan sedang berusaha mencari
pekerjaan lain.
2.
Pengangguran musiman; yaitu mereka yang
sewaktu-waktu menganggur tetapi dalam waktu lain memiliki pekerjaan.
3.
Pengangguran terselubung; yaitu mereka yang jam
kerjanya kurang dari 35 jam/minggu.
4.
Pengangguran struktural; yaitu mereka yang tidak
mendapatkan pekerjaan karena tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan
5.
Pengangguran sukarela; yaitu mereka yang tidak
memiliki pekerjaan dan tidak berusaha mencari pekerjaan.
Untuk mengatasi pengangguran,
pemerintah banyak mengupayakan berbagai cara. Di antaranya adalah dengan
menyediakan kursus pelatihan kerja di dinas tenaga kerja daerah, memacu anak
muda (dan pengangguran) untuk berwiraswasta dan meminjamkan dana dengan bunga
rendah (bahkan tanpa bunga), dan sebagainya.
Pengangguran, selain menimbulkan
efek ekonomis bagi para pelakunya, juga menimbulkan efek psikologis. Menjadi
pengangguran sering kali dianggap aib, walaupun pelaku terpaksa menjadi
pengangguran karena memang tidak ada perusahaan yang menerimanya bekerja.
Berbagai Masalah Sosial Lain yang
Terjadi di Indonesia
Selain ketiga masalah sosial di
atas, ada masalah-masalah sosial lain yang harus segera diberantas guna memaksimalkan
pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Inilah beberapa di
antaranya:
1. Kesenjangan Sosial
Masalah sosial ini juga bisa
menimbulkan efek yang lain. Misalnya terdapat perbedaan yang sangat mencolok
antara orang yang mampu dan kelebihan harta serta orang yang hidupnya selalu
dalam kondisi yang pas-pasan saja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kecemburuan
yang tinggi sehingga menghilangkan rasa persaudaraan di masyarakat. Ini juga dapat memacu terjadinya tindakan
kriminal.
2. Kemacetan Lalu Lintas
Masalah sosial yang satu ini
lebih sering terjadi terutama di kota-kota besar. Padahal efek dari kemacetan
ini juga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar. Misalnya karena harus
antri di keramaian lalu lintas orang akan kehilangan waktu untuk bekerja atau
kegiatan lain yang bersifat produktif.
Kemacetan lalu lintas bisa dianggap sebagai masalah sosial karena akar
permasalahan kemacetan adalah sikap pengguna jalan raya yang tidak disiplin
mematuhi rambu dan bertingkah seenaknya saja.
3. Disiplin yang Kurang
Hal ini menjadi masalah sosial
yang paling punya pengaruh terhadap kemajuan suatu wilayah atau negara. Namun
untuk menangani masalah yang satu ini memang dibutuhkan kerja keras dan waktu
yang cukup lama. Karena untuk menghilangkan problem yang kadangkala sudah
menjadi budaya ini butuh pemahaman yang cukup dalam warga.
4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
KKN adalah masalah sosial yang
relatif terjadi merata di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pejabat
pemerintahan hingga pegawai kecil di daerah pernah melakukan KKN, sebesar apa
pun jumlahnya. KKN harus segera diberantas jika ingin masyarakat hidup
sejahtera dan negara ini semakin maju.
Demikianlah sekilas tentang
beberapa masalah sosial yang sedang di hadapi bangsa kita. Semoga masalah penghambat
kemajuan ini bisa segera terselesaikan sehingga kita bisa menjadi bangsa yang
besar, makmur dan sejahteraterima kasih
0 komentar:
Posting Komentar