Pendefinisian menurut
hakikat politik itu sendiri.
Para sarjana ilmu politik
pada umumnya sependapat bahwa hakekat politik adalah kekuasaan (Goodin dan
Klingemann,) Dalam konteks ini, Goodin dan Klingemann mengatakan bahwa
‘politics might best be characterized as the constrained use of social power’.
Proses politik adalah serentetan peristiwa yang berhubungan dengan kekuasaan.
Politik merupakan perjuangan untuk memperoleh kekuasaan, teknik untuk
menjalankan kekuasaan, masalah pelaksanaan dan kontrol kekuasaan, atau
pembentukan dan penggunaan kekuasaan.
Dalam konteks ini, salah
satu definisi dikemukakan oleh Delair Noer yang mengatakan bahwa, secara
definitif dikatakan bahwa ilmu politik memusatkan perhatiannya pada masalah
kekuasaaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat. Pemikiran ini sejalan
dengan pandangan Iwa Kusumasumantri, yang berpendapat bahwa ilmu politik ialah
ilmu yang memberikan pengetahuan tentang segala sesuatu kearah usaha penguasaan
negara dan alat-alatnya atau untuk mempertahankan kedudukan/penguasaannya atau
negara dan alat-alatnya itu, dan/atau untuk melaksanakan hubungan-hubungan
tertentu dengan negara-negara lain atau rakyatnya
Jadi menurut pendefinisian
hakekat kekuasaan, ilmu politik adalah ilmu tentang kekuasaan, karena hakekat
politik itu sendiri adalah tentang kekuasan.Hal ini didasari oleh suatu
kesadaran bahwa faktor kekuasaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan sosial.
Pendefinisian ilmu politik
menurut hakikat kekuasaan dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu :
(1) Pendekatan Postulation,
dengan tokohnya Catlin. Menurut pendekatan ini ilmu politik adalah ilmu yang
meneliti manusia yang berusaha memperoleh kekuasaan sebagaimana ekonomi
meneliti manusia dalam usahanya memperoleh kemakmuran.
(2) Pendekatan Psikologis,
dengan tokohnya oleh Laswell dan Schumman. Menurut pendekatan ini ilmu politik
adalah ilmu yang meneliti latar belakang psikologis tentang kehausan kekuasaan,
motivasi memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
(3) Pendekatan Sosologis,
dengan tokohnya Charles Merriam dan Lord Russel.Pendekatan Sosiologis
menganalisa kekuasaan sebagai gejala sosial, di mana kekuasaan itu berlaku atau
digunakan sebagai alat untuk menjelaskan keadaan masyarakat.Berdasarkan kajian
tersbut di atas, dapat dikemukakan bahwa ilmu politik terkait erat dengan dua
wilayah yang sangat luas.Satu sisi berkaitan erat dengan fenomena ebjektif,
misalnya struktur negara dan variasi alat-alat negara.Namun pada sisi yang
lainnya, terkait erat dengan masalah subjektif, misalnya saja kekuasaan,
kepentingan dan aspirasi.
Sebagai perbandingan, dapat
dikemukakan kategorisasi yang dikemukakan oleh Teuku Rudy (1992:9).Dalam
menjelaskan bidang kajian dan sasaran ilmu politik, Teuku Rudy menyebutkan ada
5 bidang kajian ilmu politik.a.Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari hal
ihwal Negara. Salah satu diantara tokoh yang dapat dikategorikan ke dalam
kelompok iniadalah :
Ilmu politik adalah ‘ the
science which is concerned with the state in its conditions, in its essential
nature, its various form or manifestation (and) its development’. (Blunctshil,
1921.)
Ilmu politik adalah ‘is
correctly designed the science of State” : Objectively gathering and
classifying fact about the State is the main purpose of the branch of
learning’. (Jacobsen and Lipman, ).
Ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari (negara dan) pemerintahan. Salah satu diantara tokoh yang
dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini adalah :
Ilmu politik adalah, ‘the
study of the formation, form, and processes of the states and government’
(White, ).
Ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari gejala kekuasaan. Salah satu diantara tokoh yang dapat
dikategorikan ke dalam kelompok ini adalah :
Ilmu politik adalah, ‘the
science of political power and political purpose in their interaction and
interdependence’ (Felctheim,).
Ilmu politik ditempatkan ‘
as one of the police science- that which study indulgency and power as
instruments of such integrations’ dan bahwa ‘ political science is concerned
with power in general with all the form in which is accurse’. (Klaswell dan
Abraham Kaplan,).
Ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan’,
Ilmu politik adalah ilmu yang
mempelajari kelembagaan masyarakat. Salah satu diantara tokoh yang dapat
dikategorikan ke dalam kelompok ini
adalah:
Politics therefore is
different from economics in being concerned with the organization of society
for the purpose if obtaining a life which is fine in quality’ (Burn dalam Gie,
1978 : 12)
Ilmu politik adalah tindakan
yang dijalankan menurut suatu rencana tertentu, yang terorganisir dan terarah
yang secara tekun berusaha menghasilkan, mempertahankan atau merubah susunan
masyarakat.
Ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari kegiatan politik Negara
Dengan menggunakan
klasifikasi hal tersebut, maka dimungkinkan terjadi pula perbedaan klasifikasi
antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya.Hal demikian, merupakan tradisi
yang sehat bagi perkembangan ilmu politik.
0 komentar:
Posting Komentar