hello sahabat, kali ini saya memposting lagi artikel tentang metode ilmiah ilmu sosial
Metode Ilmiah Ilmu Sosial
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan atau yang kerap disebut ilmu. Metode ilmiah sebagai prosedur juga
harus memiliki langkah-langkah sistematis sebagai pengkajian dari peraturan
yang terdapat dalam metode ilmiah. Hasil akhir metode ilmiah adalah sebuah
bangunan teori.
Metode ilmiah memiliki keterkaitan yang erat dengan filsafat
ilmu. Filsafat ilmu memberi landasan bagi ilmu pengetahuan untuk berkembang
lebih cepat melalui metode ilmiah yang shahih. Peran filsafat ilmu dalam hal
ini adalah memeriksa sebab akibat dengan bertitik tolak pada gejala ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggali tentang kebenaran,
kepastian, objektivitas, dan abstraksi serta untuk mengetahui dari mana asal
dan kemana arah pengetahuan atau yang sering dipetakan dengan ontologi, epistemologi
dan aksiologi.
Dalam membuat bangunan teori diperlukan sebuah
tahapan-tahapan. Lapisan tahapan inilah yang dinamakan dengan metode ilmiah,
yaitu :
- Tahapan persepsi, adalah tahapan awal mengarah pada observasi dengan berbagai tehnis dan metode yang menghasilkan penalaran.
- Tahapan hipotesis, merupakan hasil penalaran yang disusun dengan pernyataan (proposisi), yang menyatakan ada kaitan antara dua konsep observasi. Jika terbukti benar akan menjadi sebuah hukum.
- Tahapan hukum, yaitu menunjuk pada suatu keteraturan, dimana antara satu dengan yang lain saling menunjang.
- Tahapan teori, yaitu hasil abstraksi dari suatu keteraturan sehingga menjadi berlaku umum sebagai teori.
Dalam merangkai metode ilmiah ada 3 paradigma yang sering
digunakan dalam ilmu sosial, yakni; positivisme, konvensionalisme dan
realisme. Positivisme berasumsi bahwa panca indera sebagai alat tangkap
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Asas positivisme meliputi asas emperisme
(induktif) dan logika (deduktif). Proses ilmiah positivisme meliputi observasi,
generelisasi empiris, penyusunan teori, penyusunan hipotesis, keputusan
menerima atau menolak hipotesis dan penyimpulan logis teori.
Konvensionalisme memandang manusia bebas dan merdeka. Teori
dari konvensionalisme bersifat mengerti dan memahami. Sehingga metodologi
konvensionalisme dengan menggunakan pengertian, pemahaman, melalui pendekatan
kualitatif. Penelitiannya lebih bersifat eksploratif dan hipotesisnya pun siap
untuk diuji.
Sementara realisme memandang masyarakat seperti bangunan
yang terdiri dari struktur-struktur, mulai dari superstruktur sampai dengan
struktur terendah jika dilihat dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Metode ilmu sosialnya adalah dengan membuat model dengan modifikasi pertemuan
antara pernyataan teori dengan pernyataan empirik, sehingga dapat menemukan
struktur dan mekanisme.
Dengan demikian, metode logika ilmu sosial berangkat dari
filsafat ilmunya dan paradigma yang digunakan. Karena itu, hal tersebut
berimplikasi bagi metode penelitian yang akan digunakan.
terima kasih.........
0 komentar:
Posting Komentar