Minggu, 09 November 2014

metode ilmiah ilmu sosial

hello sahabat, kali ini saya memposting lagi artikel tentang metode ilmiah ilmu sosial
Metode Ilmiah Ilmu Sosial

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan atau yang kerap disebut ilmu. Metode ilmiah sebagai prosedur juga harus memiliki langkah-langkah sistematis sebagai pengkajian dari peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Hasil akhir metode ilmiah adalah sebuah bangunan teori.
Metode ilmiah memiliki keterkaitan yang erat dengan filsafat ilmu. Filsafat ilmu memberi landasan bagi ilmu pengetahuan untuk berkembang lebih cepat melalui metode ilmiah yang shahih. Peran filsafat ilmu dalam hal ini adalah memeriksa sebab akibat dengan bertitik tolak pada gejala ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggali tentang kebenaran, kepastian, objektivitas, dan abstraksi serta untuk mengetahui dari mana asal dan kemana arah pengetahuan atau yang sering dipetakan dengan ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Dalam membuat bangunan teori diperlukan sebuah tahapan-tahapan. Lapisan tahapan inilah yang dinamakan dengan metode ilmiah, yaitu :

  1. Tahapan persepsi, adalah tahapan awal mengarah pada observasi dengan berbagai tehnis dan metode yang menghasilkan penalaran.
  2. Tahapan hipotesis, merupakan hasil penalaran yang disusun dengan pernyataan (proposisi), yang menyatakan ada kaitan antara dua konsep observasi. Jika terbukti benar akan menjadi sebuah hukum.
  3. Tahapan hukum, yaitu menunjuk pada suatu keteraturan, dimana antara satu dengan yang lain saling menunjang.
  4. Tahapan teori, yaitu hasil abstraksi dari suatu keteraturan sehingga menjadi berlaku umum sebagai teori.


Dalam merangkai metode ilmiah ada 3 paradigma yang sering digunakan dalam ilmu sosial, yakni; positivisme, konvensionalisme dan realisme. Positivisme berasumsi bahwa panca indera sebagai alat tangkap untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Asas positivisme meliputi asas emperisme (induktif) dan logika (deduktif). Proses ilmiah positivisme meliputi observasi, generelisasi empiris, penyusunan teori, penyusunan hipotesis, keputusan menerima atau menolak hipotesis dan penyimpulan logis teori.
Konvensionalisme memandang manusia bebas dan merdeka. Teori dari konvensionalisme bersifat mengerti dan memahami. Sehingga metodologi konvensionalisme dengan menggunakan pengertian, pemahaman, melalui pendekatan kualitatif. Penelitiannya lebih bersifat eksploratif dan hipotesisnya pun siap untuk diuji.
Sementara realisme memandang masyarakat seperti bangunan yang terdiri dari struktur-struktur, mulai dari superstruktur sampai dengan struktur terendah jika dilihat dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik. Metode ilmu sosialnya adalah dengan membuat model dengan modifikasi pertemuan antara pernyataan teori dengan pernyataan empirik, sehingga dapat menemukan struktur dan mekanisme.

Dengan demikian, metode logika ilmu sosial berangkat dari filsafat ilmunya dan paradigma yang digunakan. Karena itu, hal tersebut berimplikasi bagi metode penelitian yang akan digunakan.

terima kasih.........

0 komentar: