Minggu, 09 November 2014

perbedaan ilmu sosial dan ilmu alam

lanjutan.......

Perbedaan Ilmu Sosial dengan Ilmu Alam

Ilmu-ilmu sosial memang hadir belakangan daripada ilmu-ilmu alam. Ketika  ilmu-ilmu alam mengalami kemajuannya sangat pesat, ilmu-ilmu sosial mengekor di belakangnya. Hal ini disebabkan oleh subyek ilmu-ilmu sosial yang adalah manusia sebagai makhluk multidimensional, yang tentu saja mengikuti perkembangan manusia itu sendiri.
Dalam telaah kajiannya yang berupa gejala sosial, ilmu sosial mengalami komplektisitas. Sementara ilmu-ilmu alam menegaskan penyelidikannya hanya pada gejala alami yang bersifat fisik. Penelaahan ilmu alam meliputi beberapa variabel dalam jumlah yang relatif kecil dan dapat diukur secara tepat, sedangkan variabel ilmu sosial sangat banyak dan rumit.
Ilmu-ilmu alam yang mengadakan penyelidikan pada gejala fisik bisa mengadakan pengamatan secara langsung dan bersifat seragam. Sedang gejala sosial bersifat unik dan sukar terulang kembali. Gejala fisik juga dapat diabstraksikan secara tepat lewat perumusan kuantitatif dan hukum yang berlaku secara umum. Tetapi kebanyakan masalah sosial bersifat spesifik dalam konteks historis tertentu.

perbedaan ilmu sosial dan ilmu alam

Pengamatan langsung gejala sosial lebih sulit dibandingkan dengan gejala ilmu-ilmu alam. Ahli ilmu sosial tidak mungkin menangkap gejala masa lalu secara indrawi kecuali melalui dokumentasi yang baik, sedangkan seorang ahli ilmu kimia atau fisika, misalnya, bisa mengulangi percobaan yang sama setiap waktu dan mengamatinya secara langsung.
Boleh jadi seorang ilmuwan sosial mengamati gejala sosial secara langsung, tetapi ia akan menemui kesulitan untuk melakukannya secara keseluruhan karena gejala sosial lebih variatif dibandingkan gejala fisik. Perlakuan yang sama terhadap setiap individu penelitian dalam ilmu sosial bisa menghasilkan suatu tabulasi, tetapi peluang kebenaran pada perlakuan yang sama itu pun tidak sebesar peluang kesamaan dalam ilmu-ilmu alam.
Objek kajian ilmu sosial adalah manusia dalam kaitan dengan tingkah laku sosialnya, sedangkan gejala fisik kealaman seperti unsur kimia bukanlah suatu individu melainkan barang mati. Karena itu subyek penelaahan ilmu sosial dapat berubah sesuai dengan tindakan manusia yang didasari keinginan dan pilihan masing-masing.
Ilmuwan alam menyelidiki proses alami dan menyusun hukum yang bersifat umum mengenai proses alam. Apa pun yang ia lakukan tidak bermaksud untuk mengubah alam atau harus setuju atau tidak setuju terhadap proses alam. Sedangkan ilmuwan sosial tidak bisa melepaskan diri dari jalinan unsur-unsur kejadian sosial.
Penemuan teori baru di bidang ilmu alam akan kehilangan artinya setelah digantikan oleh penemuan yang lebih baru dan lebih baik, sedangkan penemuan di bidang sosial akan sangat mudah kehilangan artinya jika pengetahuan tersebut ternyata menyebabkan manusia mengubah kondisi sosialnya.

Seorang ilmuwan sosial tidak bersikap sebagai pengamat yang menyaksikan suatu proses kejadian sosial karena ia juga merupakan bagian integral atau pelaku dari obyek kehidupan yang ditelaahnya. Karena itu lebih sukar bagi seorang peneliti ilmu sosial untuk bersikap obyektif dalam masalah ilmu sosial daripada seorang peneliti ilmu alam dalam masalah kealaman. Keterlibatan secara emosional terhadap nilai-nilai tertentu juga cenderung memberikan penilaian individualis.

terima kasih.......

0 komentar: