Masalah Sosial
Ilustrasi masalah sosial
Masalah sosial merupakan suatu
kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal. Artinya,
selama dalam suatu masyarakat masih dijumpai adanya kebutuhan masyarakat yang
tidak terpenuhi secara merata, maka masalah sosial akan selalu ada. Dalam
kehidupan masyarakat yang heterogen seperti di Indonesia, tentu akan banyak
sekali dijumpai permasalahan sosial.
Apalagi masyarakat di lihat dari
jumlah penduduk dan keragaman suku budayanya, ini fakta ini bisa menimbulkan
konflik dan masalah sosial yang berkembang di masyarakat. Secara logika negara yang terdiri dari
beragam suku memiliki potensi masalah sosial yang begitu tinggi. Kalau konflik seperti ini tak ditangani dengan
baik memicu masalah yang lebih besar lagi.
Definisi Masalah Sosial
Soerjono Soekanto mendefinisikan
masalah sosial sebagai suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Unsur-unsur yang ada
di masyarakat dapat menimbulkan gangguan terhadap hubungan sosial jika
mengalami suatu gesekan atau bentrokan. Akibatnya, kehidupan suatu masyarakat
atau kelompok akan goyah.
Masalah sosial ini muncul seiring
dengan terjadinya perbedaan yang signifikan antara nilai dalam masyarakat
dengan realita atau kenyataan yang terjadi di lapangan. Adanya masalah sosial
dalam masyarakat ditetapkan oleh masyarakat sendiri, biasanya oleh lembaga yang
memang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, musyawarah
masyarakat, organisasi sosial, atau pemerintah.
Jenis-jenis Masalah Sosial
Masalah sosial yang ditemui di
masyarakat biasanya sangat beragam. Namun, dari keberagaman itu sebenarnya
masalah sosial ini dapat dikategorikan ke dalam empat faktor penyebab utamanya,
yakni sebagai berikut.
1. Faktor Ekonomi
Masalah ini timbul karena
pemicunya dari faktor negara, biasanya
berupa kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Masalah sosial jenis ini yang
paling bertanggung jawab adalah pemerintah.
Seperti yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1997 sampai 1998
dimana pada masa itu terjadi krisis moneter di Asia Tenggara, yang menyebabkan
inflasi besar-besar di Indonesia, Thailand dan Malaysia. Ekonomi Indonesia diambang kebangkrutan
akibatnya terjadi PHK besar-besaran pada industri manufaktur dan perbankan, dan
ditambah lagi situasi politik dalam
negeri menjadi kacau. Faktor ekonomi juga berkaitan dengan dinamika politik
dalam negeri maupun luar negeri.
Faktor ekonomi pada kalangan
masyarakat kelas bawah, bisa berkembang menjadi tindakan kriminalitas. Sedangkan pada kalangan atas dan birokrat
biasanya melakukan tindakan kejahatan kerah putih.
2. Faktor Budaya
Budaya yang berkembang pada
masyarakat memiliki peran banyak pemicu
masalah sosial. Seperti kebiasaan ijon
pada pertanian, pernikahan dini, upacara adat yang terlalu mewah dan
berlebihan, kawin cerai, kenakalan remaja, dan sebagainya. Penyelesaian masalah sosial karena faktor
budaya dilakukan secara hati-hati agar tak terjadi resitensi dari anggota
masyarakat. Tindakan pelurusan budaya dilakukan oleh orang yang memiliki
wawasan budaya, atau malah lebih baik dari kalangan generasi muda.
3. Faktor Biologis
Dahulu masyarakat masih sering
mengenal perkawinan sedarah, sehingga menghasilkan keturunan /generasi yang tak
sempurna, seperti cacat fisik maupun
lemah IQ, generasi hasil perkawinan sedarah ini yang menimbulkan masalah
sosial. Namun rasanya faktor biologis
atau keturunan, sekarang sudah berkurang.
Biasanya berupa penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
4. Faktor Psikologis
Masalah sosial dikarena faktor
psikologi, kerap melanda masyarakat perkotaan. Masalah ini timbul karena faktor
beban hidup di kota besar lebih berat, pekerjaan yang membikin stress, memicu
meraka cepat marah dan terkadang timbul konflik antara tetangga. Lihat saja prilaku pengendara mobil dan
sepeda motor diperkotaan, ternyata bisa merubah karakter sifat manusia.
PAGE 1
0 komentar:
Posting Komentar