Kamis, 20 November 2014

pengertian masalah sosial

Masalah Sosial
Ilustrasi masalah sosial
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal. Artinya, selama dalam suatu masyarakat masih dijumpai adanya kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata, maka masalah sosial akan selalu ada. Dalam kehidupan masyarakat yang heterogen seperti di Indonesia, tentu akan banyak sekali dijumpai permasalahan sosial.
Apalagi masyarakat di lihat dari jumlah penduduk dan keragaman suku budayanya, ini fakta ini bisa menimbulkan konflik dan masalah sosial yang berkembang di masyarakat.  Secara logika negara yang terdiri dari beragam suku memiliki potensi masalah sosial yang begitu tinggi.  Kalau konflik seperti ini tak ditangani dengan baik memicu masalah yang lebih besar lagi.

Definisi Masalah Sosial
Soerjono Soekanto mendefinisikan masalah sosial sebagai suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Unsur-unsur yang ada di masyarakat dapat menimbulkan gangguan terhadap hubungan sosial jika mengalami suatu gesekan atau bentrokan. Akibatnya, kehidupan suatu masyarakat atau kelompok akan goyah.
Masalah sosial ini muncul seiring dengan terjadinya perbedaan yang signifikan antara nilai dalam masyarakat dengan realita atau kenyataan yang terjadi di lapangan. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh masyarakat sendiri, biasanya oleh lembaga yang memang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, musyawarah masyarakat, organisasi sosial, atau pemerintah.
Jenis-jenis Masalah Sosial
Masalah sosial yang ditemui di masyarakat biasanya sangat beragam. Namun, dari keberagaman itu sebenarnya masalah sosial ini dapat dikategorikan ke dalam empat faktor penyebab utamanya, yakni sebagai berikut.

1. Faktor Ekonomi
Masalah ini timbul karena pemicunya  dari faktor negara, biasanya berupa kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Masalah sosial jenis ini yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah.  Seperti yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1997 sampai 1998 dimana pada masa itu terjadi krisis moneter di Asia Tenggara, yang menyebabkan inflasi besar-besar di Indonesia, Thailand dan Malaysia.  Ekonomi Indonesia diambang kebangkrutan akibatnya terjadi PHK besar-besaran pada industri manufaktur dan perbankan, dan ditambah lagi situasi politik  dalam negeri menjadi kacau. Faktor ekonomi juga berkaitan dengan dinamika politik dalam negeri maupun luar negeri.  
Faktor ekonomi pada kalangan masyarakat kelas bawah, bisa berkembang menjadi tindakan kriminalitas.  Sedangkan pada kalangan atas dan birokrat biasanya melakukan tindakan kejahatan kerah putih.

2. Faktor Budaya
Budaya yang berkembang pada masyarakat memiliki peran banyak  pemicu masalah sosial. Seperti  kebiasaan ijon pada pertanian, pernikahan dini, upacara adat yang terlalu mewah dan berlebihan, kawin cerai, kenakalan remaja, dan sebagainya.  Penyelesaian masalah sosial karena faktor budaya dilakukan secara hati-hati agar tak terjadi resitensi dari anggota masyarakat. Tindakan pelurusan budaya dilakukan oleh orang yang memiliki wawasan budaya, atau malah lebih baik dari kalangan generasi muda.

3. Faktor Biologis
Dahulu masyarakat masih sering mengenal perkawinan sedarah, sehingga menghasilkan keturunan /generasi yang tak sempurna,  seperti cacat fisik maupun lemah IQ, generasi hasil perkawinan sedarah ini yang menimbulkan masalah sosial.  Namun rasanya faktor biologis atau keturunan, sekarang sudah berkurang.  Biasanya berupa penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.

4. Faktor Psikologis

Masalah sosial dikarena faktor psikologi, kerap melanda masyarakat perkotaan. Masalah ini timbul karena faktor beban hidup di kota besar lebih berat, pekerjaan yang membikin stress, memicu meraka cepat marah dan terkadang timbul konflik antara tetangga.  Lihat saja prilaku pengendara mobil dan sepeda motor diperkotaan, ternyata bisa merubah karakter sifat manusia.

PAGE 1 

0 komentar: